Minggu, 20 Maret 2011

Tutorial Watarasebashi #05 – Mengenal kanji

Kanji pada lirik Watarasebashi (klik untuk memperbesar)

[Pada seri tutorial ini, kita akan belajar bahasa Jepang dari nol dengan menggunakan lagu Watarasebashi sebagai materinya. Karena pembahasan tiap episode dibangun dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, saya menyarankan agar kamu mengikutinya dari episode pertama.]

Di episode lalu kita telah belajar bahwa hiragana melambangkan suara. Sekarang kita akan mengenal jenis huruf lainnya yaitu kanji, yang pada foto atas ditandai dengan warna hijau.

Yang membuat kanji unik adalah suatu kanji pasti terkait dengan arti tertentu. Contohnya, di lagu Watarasebashi terdapat kanji 日 (hi) yang berarti “matahari”, 街 (machi) yang berarti “kota”, dan 空 (sora) yang berarti langit. Kanji tidak terbatas pada benda fisik, tapi bisa juga menyatakan konsep abstrak. Dari lagu kita, contoh kata-kata abstraknya adalah 今 (ima) yang berarti “sekarang”, 頃 (koro) yang berarti “waktu”, dan 北 (kita) yang berarti “utara”.

 Tentunya kamu pasti berpikir, di dunia ini kan ada banyak benda! Dan belum lagi, konsep-konsep abstrak hasil pemikiran manusia juga banyak! Ya, itu betul sekali, dan karenanya terdapat banyak kanji.

Jumlah kanji yang ada secara historis mencapai puluhan ribu, namun yang dipakai di zaman modern tidak sebanyak itu. Untuk kurikulum sekolah, pemerintah Jepang sendiri hanya mengajarkan 1.945 kanji yang dianggap paling umum. Tapi pada kenyataannya banyak kanji-kanji di luar daftar tersebut yang juga sering digunakan. Contohnya, pada Watarasebashi terdapat kanji 誰 (dare, siapa) yang tidak masuk kurikulum. Dengan mengetahui sekitar 2.000 kanji, kamu sudah bisa membaca banyak hal. Namun untuk benar-benar menjadi melek huruf dan terpelajar, bisa melahap materi berbagai bidang mulai dari novel sampai bacaan kedokteran, kamu akan perlu 3.000 sampai 3.500 kanji.
Kedengarannya memang mengerikan, tapi melihat fakta bahwa orang-orang di Jepang sana bisa membaca, maka kamu juga pasti bisa. Kuncinya adalah memulai sedikit-dikit sehingga tidak terasa berat dan banyak latihan agar mahir. Di blog ini, secara rutin akan ada artikel yang khusus membahas kanji dan kamu bisa ikut belajar dari situ.

Cara kerja kanji tidak sesederhana contoh-contoh yang telah diberikan. Jadi, jangan berpikir bahwa kamu cukup menghafal bahwa 空 bunyinya “sora” dan artinya “langit”. Ini karena satu kanji bisa memiliki banyak arti, banyak bacaan, dan juga perilaku lain yang akan kita tinjau di sini.

Kanjinya satu, artinya banyak

Satu kanji bisa mengacu pada banyak arti. Sebagai contoh, 空 selain berarti “langit” juga bisa berarti “kosong”. Dalam hal ini, 空 dibaca “kara” jika arti yang dimaksudkan adalah “kosong”.

Cara tahu arti yang dimaksud penulis tentu saja dari konteks kalimatnya. Sebagai contoh, jika ada kalimat “Tas saya 空.” maka sudah jelas dia berarti “kosong” dan pada kalimat “Awan tebal menutupi 空.” maka jelas bahwa yang dimaksud “langit”. Cukup mudah kan?

Untungnya tidak semua kanji artinya banyak. Kalaupun artinya lebih dari satu, biasanya mereka berhubungan. Konsep “langit” dengan “kosong” tadi, cukup berhubungan kan?

Gabungan kanji

Dua buah kanji atau lebih bisa digabung untuk membentuk kata baru. Sebagai contoh, ilmu bela diri “karate” di bahasa Jepang ditulis sebagai 空手. 空 yang dibaca “kara” artinya “kosong” sebagaimana tadi telah kita pelajari, dan 手 yang dibaca “te” artinya “tangan”. Tangan kosong!

Sebagai contoh lain, 夕 dibaca “yuu” dan artinya “senja”. 日 dibaca “hi” dan artinya “matahari”. 夕日 dibaca “yuuhi” dan artinya “matahari senja”! (ada di Watarasebashi)

Seringkali pembentukan kata tersebut sangatlah masuk akal. Beberapa malah memiliki cerita yang menarik di baliknya. Sebagai contoh, di bahasa Jepang “baka” artinya “bodoh” dan penulisan kanjinya adalah 馬鹿. Kanji pertama “ba” berarti “kuda” dan kanji kedua “ka” berarti “rusa”. Katanya, dulu ada orang bodoh yang menyangka seekor rusa sebagai kuda. Begitulah cerita awal mula kata “baka”.

Penutup

Di sini kamu sudah mengenal beberapa sifat kanji yaitu:
  • Suatu kanji memiliki satu atau lebih arti. Contohnya 手 hanya berarti “tangan” namun 空 bisa berarti “langit” maupun “kosong”.
  • Suatu kanji bisa memiliki lebih dari satu cara baca. Contohnya 空 bisa dibaca “sora” (langit) maupun “kara” (kosong).
  • Kanji-kanji bisa digabung membentuk kata baru. Contohnya 空手 (karate) yang merupakan gabungan 2 kanji.
Pembicaraan kita tentang kanji masih belum selesai, namun akan dilanjutkan di episode berikutnya karena tulisan ini sudah cukup panjang. Sampai jumpa!

Lampiran: daftar kata

Kata-kata yang tadi muncul sebagai contoh didaftar di sini. Sebagian besar dari kata berikut ada di lagu Watarasebashi.
日 (hi): matahari
街 (machi): kota
空 (sora): langit
空 (kara): kosong
今 (ima): sekarang
頃 (koro): waktu
北 (kita): utara
誰 (dare): siapa
手 (te): tangan
空手 (karate): karate (suatu ilmu bela diri)
夕 (yuu): senja
夕日 (yuuhi): matahari senja
馬鹿 (baka): bodoh

0 komentar:

Posting Komentar

Minggu, 20 Maret 2011

Tutorial Watarasebashi #05 – Mengenal kanji

Diposting oleh Fitria Amanda Putri di Minggu, Maret 20, 2011
Kanji pada lirik Watarasebashi (klik untuk memperbesar)

[Pada seri tutorial ini, kita akan belajar bahasa Jepang dari nol dengan menggunakan lagu Watarasebashi sebagai materinya. Karena pembahasan tiap episode dibangun dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, saya menyarankan agar kamu mengikutinya dari episode pertama.]

Di episode lalu kita telah belajar bahwa hiragana melambangkan suara. Sekarang kita akan mengenal jenis huruf lainnya yaitu kanji, yang pada foto atas ditandai dengan warna hijau.

Yang membuat kanji unik adalah suatu kanji pasti terkait dengan arti tertentu. Contohnya, di lagu Watarasebashi terdapat kanji 日 (hi) yang berarti “matahari”, 街 (machi) yang berarti “kota”, dan 空 (sora) yang berarti langit. Kanji tidak terbatas pada benda fisik, tapi bisa juga menyatakan konsep abstrak. Dari lagu kita, contoh kata-kata abstraknya adalah 今 (ima) yang berarti “sekarang”, 頃 (koro) yang berarti “waktu”, dan 北 (kita) yang berarti “utara”.

 Tentunya kamu pasti berpikir, di dunia ini kan ada banyak benda! Dan belum lagi, konsep-konsep abstrak hasil pemikiran manusia juga banyak! Ya, itu betul sekali, dan karenanya terdapat banyak kanji.

Jumlah kanji yang ada secara historis mencapai puluhan ribu, namun yang dipakai di zaman modern tidak sebanyak itu. Untuk kurikulum sekolah, pemerintah Jepang sendiri hanya mengajarkan 1.945 kanji yang dianggap paling umum. Tapi pada kenyataannya banyak kanji-kanji di luar daftar tersebut yang juga sering digunakan. Contohnya, pada Watarasebashi terdapat kanji 誰 (dare, siapa) yang tidak masuk kurikulum. Dengan mengetahui sekitar 2.000 kanji, kamu sudah bisa membaca banyak hal. Namun untuk benar-benar menjadi melek huruf dan terpelajar, bisa melahap materi berbagai bidang mulai dari novel sampai bacaan kedokteran, kamu akan perlu 3.000 sampai 3.500 kanji.
Kedengarannya memang mengerikan, tapi melihat fakta bahwa orang-orang di Jepang sana bisa membaca, maka kamu juga pasti bisa. Kuncinya adalah memulai sedikit-dikit sehingga tidak terasa berat dan banyak latihan agar mahir. Di blog ini, secara rutin akan ada artikel yang khusus membahas kanji dan kamu bisa ikut belajar dari situ.

Cara kerja kanji tidak sesederhana contoh-contoh yang telah diberikan. Jadi, jangan berpikir bahwa kamu cukup menghafal bahwa 空 bunyinya “sora” dan artinya “langit”. Ini karena satu kanji bisa memiliki banyak arti, banyak bacaan, dan juga perilaku lain yang akan kita tinjau di sini.

Kanjinya satu, artinya banyak

Satu kanji bisa mengacu pada banyak arti. Sebagai contoh, 空 selain berarti “langit” juga bisa berarti “kosong”. Dalam hal ini, 空 dibaca “kara” jika arti yang dimaksudkan adalah “kosong”.

Cara tahu arti yang dimaksud penulis tentu saja dari konteks kalimatnya. Sebagai contoh, jika ada kalimat “Tas saya 空.” maka sudah jelas dia berarti “kosong” dan pada kalimat “Awan tebal menutupi 空.” maka jelas bahwa yang dimaksud “langit”. Cukup mudah kan?

Untungnya tidak semua kanji artinya banyak. Kalaupun artinya lebih dari satu, biasanya mereka berhubungan. Konsep “langit” dengan “kosong” tadi, cukup berhubungan kan?

Gabungan kanji

Dua buah kanji atau lebih bisa digabung untuk membentuk kata baru. Sebagai contoh, ilmu bela diri “karate” di bahasa Jepang ditulis sebagai 空手. 空 yang dibaca “kara” artinya “kosong” sebagaimana tadi telah kita pelajari, dan 手 yang dibaca “te” artinya “tangan”. Tangan kosong!

Sebagai contoh lain, 夕 dibaca “yuu” dan artinya “senja”. 日 dibaca “hi” dan artinya “matahari”. 夕日 dibaca “yuuhi” dan artinya “matahari senja”! (ada di Watarasebashi)

Seringkali pembentukan kata tersebut sangatlah masuk akal. Beberapa malah memiliki cerita yang menarik di baliknya. Sebagai contoh, di bahasa Jepang “baka” artinya “bodoh” dan penulisan kanjinya adalah 馬鹿. Kanji pertama “ba” berarti “kuda” dan kanji kedua “ka” berarti “rusa”. Katanya, dulu ada orang bodoh yang menyangka seekor rusa sebagai kuda. Begitulah cerita awal mula kata “baka”.

Penutup

Di sini kamu sudah mengenal beberapa sifat kanji yaitu:
  • Suatu kanji memiliki satu atau lebih arti. Contohnya 手 hanya berarti “tangan” namun 空 bisa berarti “langit” maupun “kosong”.
  • Suatu kanji bisa memiliki lebih dari satu cara baca. Contohnya 空 bisa dibaca “sora” (langit) maupun “kara” (kosong).
  • Kanji-kanji bisa digabung membentuk kata baru. Contohnya 空手 (karate) yang merupakan gabungan 2 kanji.
Pembicaraan kita tentang kanji masih belum selesai, namun akan dilanjutkan di episode berikutnya karena tulisan ini sudah cukup panjang. Sampai jumpa!

Lampiran: daftar kata

Kata-kata yang tadi muncul sebagai contoh didaftar di sini. Sebagian besar dari kata berikut ada di lagu Watarasebashi.
日 (hi): matahari
街 (machi): kota
空 (sora): langit
空 (kara): kosong
今 (ima): sekarang
頃 (koro): waktu
北 (kita): utara
誰 (dare): siapa
手 (te): tangan
空手 (karate): karate (suatu ilmu bela diri)
夕 (yuu): senja
夕日 (yuuhi): matahari senja
馬鹿 (baka): bodoh

0 komentar on "Tutorial Watarasebashi #05 – Mengenal kanji"

Posting Komentar