Selasa, 22 Maret 2011

Tutorial Watarasebashi #07 – Okurigana dan tips belajar kanji


Okurigana pada lirik lagu Watarasebashi (klik untuk memperbesar)


[Pada seri tutorial ini, kita akan belajar bahasa Jepang dari nol dengan menggunakan lagu Watarasebashi sebagai materinya. Karena pembahasan tiap episode dibangun dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, saya menyarankan agar kamu mengikutinya dari episode pertama.]

Di episode terakhir dan sebelumnya, semua kata-kata yang muncul bisa ditulis sepenuhnya menggunakan kanji. Namun sebetulnya ada juga kata-kata yang penulisan kanjinya harus diakhiri hiragana! Hiragana yang menguntit tersebut dinamakan okurigana, yang pada gambar di atas ditandai dengan warna ungu.

Okurigana


Di lagu Watarasebashi, okurigana misalnya muncul pada kata “miru” yang artinya “melihat”. Penulisannya menggunakan kanji adalah 見る, yaitu kanji yang artinya “melihat” (見) ditambah dengan hiragana “ru” (る). Hiragana る tersebut adalah okurigana.



Okurigana ada sebab di bahasa Jepang kata-kata tertentu bisa mengalami konjugasi (perubahan bentuk). “miru” misalnya, bisa berubah bentuk menjadi “minai” (bentuk negatif, “tidak melihat”), “mimasu” (bentuk sopan), dan banyak bentuk lainnya yang akan kita pelajari belakangan. Konjugasi-konjugasi tersebut merubah akhir katanya, dan di sinilah okurigana berperan. Contohnya, “minai” ditulis 見ない dan “mimasu” ditulis 見ます. Bisa dilihat bahwa kanjinya tetap dan hanya hiragana belakangnya yang berubah.


Contoh lain penggunaan okurigana di lagu tersebut adalah “hiroi” yang artinya “luas”, ditulis sebagai 広い. Kanji 広 artinya “luas”, dan akhirannya adalah hiragana “i” (い). Kalau misalnya dia berubah ke bentuk negatifnya, “hirokunai” (tidak luas), maka kanjinya tetap dan hanya okurigananya yang berubah: 広くない.


Kita juga telah mempelajari bahwa satu kanji bisa digunakan untuk banyak kata. Nah, seringkali okurigana digunakan untuk membedakan kata yang dimaksud. Sebagai contoh, pada lagu Watarasebashi terdapat kata “kurasu” yang artinya “tinggal (di suatu tempat)” dan “kureru” yang artinya “menjadi gelap”. Entah apa hubungannya, tapi kedua kata tersebut menggunakan kanji yang sama yaitu 暮. Hanya saja, “kurasu” ditulis 暮らす dengan okurigana “rasu”, dan “kureru” ditulis 暮れる dengan okurigana “reru”. Dengan okurigana tersebut, tanpa konteks lain pun kita bisa tahu kata mana yang dimaksud.



Mempelajari kanji


Mungkin studi kanji awalnya akan terlihat sangat berat. Jumlahnya banyak, satu kanji cara membacanya bisa bermacam-macam, dan satu kanji bisa memiliki banyak arti. Tapi jangan khawatir. Seiring kamu belajar, kamu akan menemukan banyak kemudahan. Jumlah kanji memang banyak, tapi sebagian besar tersusun atas bentuk-bentuk sederhana yang muncul berulang-ulang. Kalau kamu sudah akrab dengan bentuk-bentuk dasarnya, belajar kanji-kanji baru menjadi sangat mudah. Mengenai bacaan, nanti kamu akan bertemu berbagai aturan umum yang memudahkan kamu membaca kata-kata baru dengan benar. Ya, dalam kesulitan juga ada kemudahan!


Kalau kamu memang berniat untuk menguasai bahasa Jepang, saran saya adalah mulai belajar kanji sedini mungkin. Lakukan dengan sedikit-sedikit namun rutin sehingga tidak terasa berat.


Kamu mungkin bertanya-tanya, kanji-kanji apa yang sebaiknya dipelajari lebih dulu? Menurut saya, daripada mempelajari daftar kanji buatan, cara yang lebih efektif adalah mempelajari kanji dari kata-kata yang kamu temukan. Dengan memiliki konteks penggunaannya, kanji tersebut akan lebih mudah menempel di ingatan. Jadi saran saya adalah banyak menikmati karya bahasa Jepang misalnya lagucerita, film, maupun berita, dan mempelajari kanji-kanji yang muncul di situ.


Dalam mempelajari kanji, ingatlah bahwa kamu harus menulis dengan cara yang benar. Untuk tahu cara menulis suatu kanji, kamu bisa gunakan WWWJDIC. Tulislah (atau paste) kanjinya lalu lakukan pencarian. Dari hasil pencarian, klik pranala yang bertulisakan “SODA” (stroke order animation) untuk mendapatkan animasi cara menggambarnya (kamu mulai menggambar dari titik yang diwarnai merah). Lihat contoh SODA.


Blog ini juga memiliki segmen kanjiku yang secara khusus membahas tentang kanji tertentu. Kamu tinggal melakukan pencarian di situs ini terhadap kanji yang ingin kamu pelajari.


Penutup


Banyak yang bisa dibicarakan tentang cara kerja kanji, namun yang dibahas di sini hanyalah kulitnya. Inilah rangkuman episode kali ini dan sebelumnya:
  • Bacaan kanji secara umum dibagi menjadi bacaan kun (Jepang) dan bacaan on (China). Contohnya 山 (gunung) memiliki bacaan kun “yama” dan bacaan on “san”.
  • Beberapa kata tertentu memerlukan okurigana untuk penulisan kanjinya. Contohnya adalah “miru” (melihat) yang ditulis 見る dengan hiragana “ru” sebagai okurigana.
  • Belajar kanji sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Pelajari kanji-kanji yang ditemui di dunia nyata, sedikit demi sedikit namun rutin.
Di episode selanjutnya, kita akan membahas jenis huruf terakhir di bahasa Jepang yaitu katakana. Sampai jumpa…


Lampiran: daftar kata


Kata-kata yang tadi muncul sebagai contoh didaftar di sini. Semuanya ada di lagu Watarasebashi.
見る (miru): melihat
広い (hiroi): luas
暮らす (kurasu): tinggal (di suatu tempat)
暮れる (kureru): menjadi gelap (hari)
山 (yama): gunung



Di bawah juga didaftar seluruh aksara yang kita gunakan sebagai contoh selama membahas kanji. Kamu bisa mulai belajar menulis dari kanji-kanji berikut. Klik masing-masing kanji untuk melihat cara menggambarnya.
 (gunung)
 (senja)
 (pria)
 (matahari)
 (tangan)
 (sekarang)
 (luas)
 (utara)
 (langit, kosong)
 (lihat)
 (kota)
 (waktu)
 (siapa)
 (kaya)
 (tinggal, jadi gelap)
 (kuda)
鹿 (rusa)

0 komentar:

Posting Komentar

Selasa, 22 Maret 2011

Tutorial Watarasebashi #07 – Okurigana dan tips belajar kanji

Diposting oleh Fitria Amanda Putri di Selasa, Maret 22, 2011

Okurigana pada lirik lagu Watarasebashi (klik untuk memperbesar)


[Pada seri tutorial ini, kita akan belajar bahasa Jepang dari nol dengan menggunakan lagu Watarasebashi sebagai materinya. Karena pembahasan tiap episode dibangun dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, saya menyarankan agar kamu mengikutinya dari episode pertama.]

Di episode terakhir dan sebelumnya, semua kata-kata yang muncul bisa ditulis sepenuhnya menggunakan kanji. Namun sebetulnya ada juga kata-kata yang penulisan kanjinya harus diakhiri hiragana! Hiragana yang menguntit tersebut dinamakan okurigana, yang pada gambar di atas ditandai dengan warna ungu.

Okurigana


Di lagu Watarasebashi, okurigana misalnya muncul pada kata “miru” yang artinya “melihat”. Penulisannya menggunakan kanji adalah 見る, yaitu kanji yang artinya “melihat” (見) ditambah dengan hiragana “ru” (る). Hiragana る tersebut adalah okurigana.



Okurigana ada sebab di bahasa Jepang kata-kata tertentu bisa mengalami konjugasi (perubahan bentuk). “miru” misalnya, bisa berubah bentuk menjadi “minai” (bentuk negatif, “tidak melihat”), “mimasu” (bentuk sopan), dan banyak bentuk lainnya yang akan kita pelajari belakangan. Konjugasi-konjugasi tersebut merubah akhir katanya, dan di sinilah okurigana berperan. Contohnya, “minai” ditulis 見ない dan “mimasu” ditulis 見ます. Bisa dilihat bahwa kanjinya tetap dan hanya hiragana belakangnya yang berubah.


Contoh lain penggunaan okurigana di lagu tersebut adalah “hiroi” yang artinya “luas”, ditulis sebagai 広い. Kanji 広 artinya “luas”, dan akhirannya adalah hiragana “i” (い). Kalau misalnya dia berubah ke bentuk negatifnya, “hirokunai” (tidak luas), maka kanjinya tetap dan hanya okurigananya yang berubah: 広くない.


Kita juga telah mempelajari bahwa satu kanji bisa digunakan untuk banyak kata. Nah, seringkali okurigana digunakan untuk membedakan kata yang dimaksud. Sebagai contoh, pada lagu Watarasebashi terdapat kata “kurasu” yang artinya “tinggal (di suatu tempat)” dan “kureru” yang artinya “menjadi gelap”. Entah apa hubungannya, tapi kedua kata tersebut menggunakan kanji yang sama yaitu 暮. Hanya saja, “kurasu” ditulis 暮らす dengan okurigana “rasu”, dan “kureru” ditulis 暮れる dengan okurigana “reru”. Dengan okurigana tersebut, tanpa konteks lain pun kita bisa tahu kata mana yang dimaksud.



Mempelajari kanji


Mungkin studi kanji awalnya akan terlihat sangat berat. Jumlahnya banyak, satu kanji cara membacanya bisa bermacam-macam, dan satu kanji bisa memiliki banyak arti. Tapi jangan khawatir. Seiring kamu belajar, kamu akan menemukan banyak kemudahan. Jumlah kanji memang banyak, tapi sebagian besar tersusun atas bentuk-bentuk sederhana yang muncul berulang-ulang. Kalau kamu sudah akrab dengan bentuk-bentuk dasarnya, belajar kanji-kanji baru menjadi sangat mudah. Mengenai bacaan, nanti kamu akan bertemu berbagai aturan umum yang memudahkan kamu membaca kata-kata baru dengan benar. Ya, dalam kesulitan juga ada kemudahan!


Kalau kamu memang berniat untuk menguasai bahasa Jepang, saran saya adalah mulai belajar kanji sedini mungkin. Lakukan dengan sedikit-sedikit namun rutin sehingga tidak terasa berat.


Kamu mungkin bertanya-tanya, kanji-kanji apa yang sebaiknya dipelajari lebih dulu? Menurut saya, daripada mempelajari daftar kanji buatan, cara yang lebih efektif adalah mempelajari kanji dari kata-kata yang kamu temukan. Dengan memiliki konteks penggunaannya, kanji tersebut akan lebih mudah menempel di ingatan. Jadi saran saya adalah banyak menikmati karya bahasa Jepang misalnya lagucerita, film, maupun berita, dan mempelajari kanji-kanji yang muncul di situ.


Dalam mempelajari kanji, ingatlah bahwa kamu harus menulis dengan cara yang benar. Untuk tahu cara menulis suatu kanji, kamu bisa gunakan WWWJDIC. Tulislah (atau paste) kanjinya lalu lakukan pencarian. Dari hasil pencarian, klik pranala yang bertulisakan “SODA” (stroke order animation) untuk mendapatkan animasi cara menggambarnya (kamu mulai menggambar dari titik yang diwarnai merah). Lihat contoh SODA.


Blog ini juga memiliki segmen kanjiku yang secara khusus membahas tentang kanji tertentu. Kamu tinggal melakukan pencarian di situs ini terhadap kanji yang ingin kamu pelajari.


Penutup


Banyak yang bisa dibicarakan tentang cara kerja kanji, namun yang dibahas di sini hanyalah kulitnya. Inilah rangkuman episode kali ini dan sebelumnya:
  • Bacaan kanji secara umum dibagi menjadi bacaan kun (Jepang) dan bacaan on (China). Contohnya 山 (gunung) memiliki bacaan kun “yama” dan bacaan on “san”.
  • Beberapa kata tertentu memerlukan okurigana untuk penulisan kanjinya. Contohnya adalah “miru” (melihat) yang ditulis 見る dengan hiragana “ru” sebagai okurigana.
  • Belajar kanji sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Pelajari kanji-kanji yang ditemui di dunia nyata, sedikit demi sedikit namun rutin.
Di episode selanjutnya, kita akan membahas jenis huruf terakhir di bahasa Jepang yaitu katakana. Sampai jumpa…


Lampiran: daftar kata


Kata-kata yang tadi muncul sebagai contoh didaftar di sini. Semuanya ada di lagu Watarasebashi.
見る (miru): melihat
広い (hiroi): luas
暮らす (kurasu): tinggal (di suatu tempat)
暮れる (kureru): menjadi gelap (hari)
山 (yama): gunung



Di bawah juga didaftar seluruh aksara yang kita gunakan sebagai contoh selama membahas kanji. Kamu bisa mulai belajar menulis dari kanji-kanji berikut. Klik masing-masing kanji untuk melihat cara menggambarnya.
 (gunung)
 (senja)
 (pria)
 (matahari)
 (tangan)
 (sekarang)
 (luas)
 (utara)
 (langit, kosong)
 (lihat)
 (kota)
 (waktu)
 (siapa)
 (kaya)
 (tinggal, jadi gelap)
 (kuda)
鹿 (rusa)

0 komentar on "Tutorial Watarasebashi #07 – Okurigana dan tips belajar kanji"

Posting Komentar