Bacaan kun dan on pada lirik lagu Watarasebashi (klik untuk memperbesar)
[Pada seri tutorial ini, kita akan belajar bahasa Jepang dari nol dengan menggunakan lagu Watarasebashi sebagai materinya. Karena pembahasan tiap episode dibangun dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, saya menyarankan agar kamu mengikutinya dari episode pertama.]
Di episode sebelumnya, kita telah melihat bahwa satu kanji bisa memiliki lebih dari satu arti, dan karenanya lebih dari satu cara membaca. Contohnya, 空 bisa dibaca “sora” yang artinya “langit” dan bisa juga “kara” yang artinya “kosong”. Namun banyak juga kanji yang artinya hanya satu, tapi cara membacanya lebih dari satu! Kok bisa?
Bacaan kun dan on
Sebagai contoh, kita akan melihat kanji 山 (gunung) yang ada di lagu Watarasebashi. Orang Jepang dari dulu sudah mengenal konsep “gunung” sehingga punya kata untuk hal tersebut yaitu “yama”. Nah, saat mereka mengenal aksara kanjinya dari China, maka kanji tersebut diberi bacaan sesuai kata Jepangnya. Dengan kata lain, 山 diberi bacaan “yama”. Ini disebut bacaan kun (kunyomi) atau bacaan Jepangnya. Pada contoh 空 (langit/kosong) sebelumnya, “sora” dan “kara” sama-sama merupakan bacaan kun.
Tapi karena kanji berasal dari China, maka pasti orang China juga sudah punya cara membacanya sendiri! Dari situlah kenapa suatu kanji bisa punya banyak bacaan. Sebagai contoh, untuk kanji gunung 山 tadi bacaan dari Chinanya adalah “san”. Ini disebut bacaan on (onyomi).
Untuk kasus 山 tadi, jika berdiri sendiri maka dia dibaca “yama”. Bacaan “san” dipakai pada kata-kata tertentu misalnya 富士山 (Gunung Fuji) yang dibaca “fuji-san”. Dalam keduanya, mereka sama-sama berarti “gunung” tapi dibaca berbeda.
(Mungkin kamu pernah mendengar bahwa nama lain Gunung Fuji adalah “Fujiyama”. Itu adalah cara membaca yang salah dari 富士山. Orang Jepang sendiri tidak pernah membacanya sebagai “Fuji-yama”, selalu “Fuji-san”. Entah siapa yang menyebarkan cara membaca salah tersebut.)
Penutup
Pada gambar di awal tulisan ini, bacaan kun yang muncul ditandai kuning dan bacaan on yang muncul ditandai biru muda. Itulah dua jenis bacaan kanji yang utama, namun saat kamu belajar kanji jangan kaget kalau nanti menemui beberapa jenis bacaan perkecualian. Contohnya adalah bacaan khusus yang hanya muncul pada nama.
Di episode berikutnya, kita akan mengakhiri tinjauan kanji kita dengan membicarakan okurigana. Sampai jumpa!
Lampiran: daftar kata
Di episode berikutnya, kita akan mengakhiri tinjauan kanji kita dengan membicarakan okurigana. Sampai jumpa!
Lampiran: daftar kata
Kata-kata yang tadi muncul sebagai contoh didaftar di sini.
空 (sora): langit
空 (kara): kosong
山 (yama): gunung
富士山 (fujisan): Gunung Fuji
0 komentar:
Posting Komentar